Sabtu, 10 Desember 2011

10 Desember 2011 Q kenang Semuanya

Ujian Datang lagi… selamat tinggal Laptop. Selamat tinggal HP… untuk sementara hilang dari peredaran… berjuang mendapatkan 10 besar… berat sih karena aku masuk di kelas unggulan 1… gilak… nggk kebayang… selama sekolah belum pernah sekalipun aku menyadari bahwa ini terjadi sekarang dan nyata pula… duduk diantara anak-anak yang pintar… aku aja masih berpikir keras… bener nih aku masuk di unggulan 1 ah nggak mungkin, ini hanya gosok ale-ale doang makanya aku dapat di kelas unggulan 1… mana mungkin seorang Fatimah astuti bisa masuk di unggulan 1… “*%#*&”
SEKOLAHKU OH SEKOLAHKU
Setelah berhasil menyelesaikan satu buku yang berjudul *tapi aku lupa apa judul bukunya*, yang dia bilang “bahkan guru yang baik aja dapat melahirkan anak-anak yang nggak baik, apa lagi guru yang nggak baik” tapi yah sudah lah lupakan aja semuanya. Aku sekolah di sebuah SMK yah bisa dibilang keren, bisa dibilang nggak… tapi tetep semuanya it’s the best, secara sekolah baru… tapi aku nyaman sekolah disana, nyaman banget malahan.
Semua teman-teman terkadang ngeluh dengan keadaan sekolah yang serba-serba kekurangan, jalan nggak di Pavling, kalau ujan becek, dan nggak banget untuk pergi kekantin. Sekolah berbukit-bukit. Kalau boleh dibilang sekolahku itu sekolah pinggiran, bener-bener pinggiran. Nggak kebayang pokoknya…. Siapa sih yang mau sekolah di tempat ini? Banyak, orang nggak kenal sama sekolahku, tapi banyak juga yang minat, wow TKJ dan MM siapa yang nggak kenal dengan kedua jurusan itu, kalau bisa hebat di jurusan itu, hidup mungkin bisa terjamin.
Pengalaman lucu, buruk dan selalu aku kenang… yaitu pada tanggal 25 November 2011, ingatkan itu hari apa, yap itu hari PGRI, persatuan guru Republik Indonesia. Yang jatuh pada hari jum’at kebetulan musim hujan sedang melanda di daerah ini. Ehm, sekolah dengan tanah boksid dan berwarna merah semua tak memungkinkan kami untuk tetap upacara… tapi demi memperingati hari bersejarah itu, kami membuka semua sepatu kami, alhasil aku dan teman-teman lain tidak menggunakan sepatu … pengalaman paling asyik paling keren dan paling nggak kebayang.

Setelah Upacara, semua pada berhamburan masuk WC, saking banyaknya siswa yang membutuhkan air, aku dan satu orang temanku *yang tidak boleh disebutkan.. ya elah Lebay amat* tidak mendapatkan air untuk mencuci kaki kami, terpaksa deh … mau beli air mineral Gelas untuk mencuci kaki kami, tapi otak aku berputar lebih cepat dari temenku, aku melihat ada genangan air di parit, nggak kebayangkan kami cuci kaki pake air parit, tapi itulah sebenarnya yang terjadi. Ets jangan iuh…iuh dulu, sebenernya air itu air genangan hujan, sama ajakan air bersih…
“Itukan air pembuangan dari WC kepala sekolah” ucap seseorang dari dalam kelas. Tapi bodo amat, dari pada nggak bisa cuci kaki. Itu lah pengalaman yang paling berharga yang pernah aku dapatkan. Yang bisa aku rasakan … ketika para guruku orang tuaku, pemimpinku semuanya sekolah dengan ceker ayam *nggak pake sepatu apalagi sandal* #perbaikan Nggak pake sandal apalagi sepatu# dan itulah yang terjadi pada kami, nggak cukup PD pastinya, tapi enjoy. Karena tak hanya kami saja, guru-guru juga buka sepatu. Karena secara kebetulan guru-guru lah yang bertugas menjadi petuga upacaranya.
Maju beberapa minggu tanggal 7 Desember 2011 masih di tahun yang sama pastinya, aku menempatkan posisi yang nggak bisa di bayangin. Antara Malu, Sedih, dan semuannya campur aduk, tapi aku masih bisa kasih senyum paling manis yang aku punya.  hari itu hujan lebat banget, pas pelajaran terakhir… secara kebetulan nggak tahu angin membawa pergi jauh hujan lebat itu, setelah Bel sekolah Pulang. Sementara aku dan teman-teman kelas tiga yang lainnya masih harus menghadapai Trobosan…
Siang-siang perut laper, apa lagi kebiasaan ku nggak suka makan pagi… so dari pada magh ku kambuh, aku pergi kekantin, saat itu keadaan emang nggak seharusnya untuk turun kekantin. Becek, lumpur, lengket-lengket di sepatu… itu masih lumayan nggak tragis dan nggak menyedihkan. Sampai di kantin BYuar….. hujan turun selebat-lebatnya, tanpa petir ataupun Guntur…. Selesai makan, gimana mau pulang kekelas,… aku nekat pergi….
Dan disinilah hal yang paling memalukan terjadi, secara ketidak sengajaan aku menginjak lumpur yang lumayan dalam… bluk..bluk…bluk… sepatu ku tidak dapat di selamatkan lagi, dan mencebur dengan senang hati… aku mencari kesana kemari *kayak alamat palsu* hasilnya nihil nggak sama sekali, udah hujan lebat… aku bisa basah semua jadi aku putuskan untuk benar-benar aku buang sepatu sebelahnya… nyeker akhirnya. Pasang muka tebal setiap ketemu sama guru atau siapapun, malu banget, tapi nggak nangis… mungkin emang harus ganti sepatu baru,….
Hari itu aku benar-benar ngerasain gimana rasanya jadi orang yang nggak pake sepatu di sekolah…

So…. Sekolahku oh sekolah ku, meski nya begitu, dia menyimpan banyak ILMU, moral, pengetahuan, akhlak, disiplin dan banyak hal yang lainnya…. Sekolahku termaksud sekolah paling taat peraturan, yah meski banyak juga anak-anak yang melanggar, tapi sanksi dan poinnya benar-benar di terapkan…

Kalau ada seribu jempol, seribu jempol itu aku kasih untuk sekolahku, dan semua guru-gurunya,,,,

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar